Langsung ke konten utama

Alumnus FKM Jadi Tenaga Kesehatan Terbaik se-Indonesia

UNAIR NEWS – Di hadapan lebih dari 340 mahasiswa baru Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, hadir salah satu alumnus berprestasi. Alumnus tersebut memberikan motivasi dan memaparkan program-programnya yang berhasil meraih penghargaan dari pemerintah.
Adalah Muchaiyan yang berhasil menyandang predikat Tenaga Kesehatan Berprestasi Tingkat Nasional 2016 dari Kementerian Kesehatan. Muchaiyan memberikan pemaparan mengenai “Damar Geulis Ciptakan Posyandu Manggis yang Optimal”. Kuliah umum dilaksanakan pada Jumat (26/8) di Aula Kahuripan 300, Kantor Manajemen, UNAIR.
Muchaiyan merupakan alumnus UNAIR tahun angkatan 2002. Kini, ia didapuk menjadi Kepala Puskesmas Mangunharjo, Kabupaten Madiun. Selama menjadi kepala puskesmas, ia memiliki gagasan untuk menjadikan pos pelayanan terpadu di wilayahnya menjadi badan yang mandiri secara keuangan.
Untuk mewujudkan idenya, ia memiliki program bernama Damar Geulis. Damar Geulis adalah kependekan dari Pemberdayaan Masyarakat dan Penggerakan Lintas Sektor. Sebagai proyek percontohan, ia telah menerapkan Damar Geulis itu pada Posyandu Manggis, Kelurahan Winongo, Madiun.

Baca artikel lain juga : 
http://rumahpintar12.blogspot.co.id/2017/08/alumni-fkg-unair-zahrotur-riyad-jadi.html

Dalam menerapkan program Damar Geulis, ia menggandeng banyak pihak untuk mewujudkan program tersebut. Ia melibatkan kelurahan, kader posyandu, dan seluruh elemen warga. Kuncinya adalah bisa memengaruhi tokoh-tokoh penting dalam masyarakat.
Beberapa program Damar Geulis yang menarik antara lain memberikan pelatihan kepada kader terkait pemberantasan jentik nyamuk, pendirian bank sampah, hingga senam rutin bersama warga lanjut usia. Ada pula kebijakan dirinya untuk menganjurkan warga membayarkan ‘denda’ apabila ketahuan merokok.
“Apabila suaminya merokok, maka istrinya yang membayar uang Rp500 ke posyandu. Dengan berjalannya waktu, itu berkembang menjadi dana persalinan. Semakin ke sini, sudah ada kawasan terbatas merokok. Sehingga istrinya akan melarang suaminya merokok. Kami juga bekerjasama dengan pak lurah bahwa tidak boleh ada spanduk rokok, dan kita tempel larangan merokok,” tutur Muchaiyan.

Baca artikel lain juga : 
https://belajarcerdas91.wordpress.com/2017/08/22/asma-lulusan-perdana-kelas-internasional-fk-bagai-pejuang-perintis/


Cita-citanya sebagai kepala puskesmas hanya satu, yakni menjadikan posyandu sebagai tempat masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan. Ia ingin agar programnya bisa direplikasi di tiga posyandu, dan tujuan puskesmas untuk membentuk kecamatan sehat akan berhasil.
“Saya ingin posyandu menjadi tempat masyarakat mendapat informasi kesehatan, bukan hanya tempat timbang bayi. Nanti, di RT (rukun tetangga, -red) muncul kampung sehat kampung sehat. Kalau di RT sudah terbentuk, maka tugas puskesmas untuk membentuk kecamatan sehat akan berhasil. Kita juga harus memanusiakan kader. Kader juga manusia, dia butuh pujian, sanjungan, dan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan,” imbuh Muchaiyan. (*)

Penulis : Defrina Sukma S.
Editor    : Binti Q. Masruroh

Daftar Fakultas di Universitas Airlangga :
4.     Fakultas Hukum
5.     Fakultas Psikologi
6.     Fakultas Farmasi

Cari Artikel yang Sesuai dengan Penelitian Anda di :  http://repository.unair.ac.id/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Robert James Bintaryo, Alumni UNAIR yang menjadi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi di Taipei

Kisah Robert James Bintaryo, Alumni UNAIR yang menjadi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi di Taipei Robert James Bintaryo, merupakan seorang alumni mahasiswa universitas Airlangga yang diangkat menjadi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi di Taipei. Perlu perjuangan yang panjang dan tak mudah untuk mencapai posisinya yang cemerlang ini. Robert James merupakan alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Surabaya. Robert lulus dari SMAN 5 Surabaya pada tahun 1979, namun Robert pernah gagal masuk perguruan tinggi negeri. Namun disini Robert tidak menyerah begitu saja, sembari mengisi waktu luang Robert melanjutkan kuliah di swasta dan mencoba untuk mengikuti seleksi kembali pada tahun selanjutnya. Di tahun berikutnya Robert mencoba untuk mengikuti seleksi kembali dan diterima di jurusan manajemen. Ditengah perjuangan kuliah, karena orangtua nya telah pensiun, Robert harus kembali berjuang untuk tetap bisa melanjutkan kuliahnya. Disinilah Robert mencipta

Tahun 2017, Nilai Tes SBMPTN Digunakan untuk Seleksi Jalur Mandiri UNAIR

Rektor UNAIR saat memberikan pernyataan terkait kebijakan penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri. (Foto: Yudira Pasada Lubis) UNAIR NEWS – Ada kebijakan berbeda dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur Mandiri Universitas Airlangga. Seleksi penerimaan mahasiswa baru di UNAIR jalur Mandiri tak lagi menggunakan tes tulis, melainkan nilai tes SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) tahun 2017. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Mochammad Nasih, dalam jumpa pers di salah satu rumah makan di Surabaya, Rabu (19/4). “Pada tahun 2017, ada yang agak berbeda dengan jalur Mandiri. Kami mensyaratkan, lulusan tahun 2015, 2016, dan 2017, yang ingin mengikuti seleksi jalur Mandiri UNAIR harus mengikuti ujian SBMPTN 2017. Pada waktu mendaftar jalur Mandiri, peserta harus menyertakan kartu SBMPTN,” tutur Nasih. Baca artikel lain juga :  https://belajarcerdasbaik.blogspot.co.id/2017/08/beragam-kegiatan-warnai-perpisahan-kkn.html Na